top of page
Search

Review Film Everything Everywhere All At Once : Kasih Sayang Ibu Serumit Multiverse

dimasputroyaspia
SPOILER ALERT!

Everything Everywhere All At Once, yang menjadi pemenang Best Picture di ajang bergengsi bagi film-film Hollywood mengalahkan kandidat lainnya seperti Tar, The Banshees Of Inisherin, Avatar 2, Triangle Of Sadness, dan bahkan The Fabelsman (karya sutradara legendaris Hollywood Stephen Spielberg).


Memang, kemenangan EEAAO sebagai Best Pictures menimbulkan Pro dan Kontra diantara Sinepil, ada yang menyebut EEAAO terlalu di sanjung-sanjungkan (alias Overrated) dan kurang pantas membawa piala Best Pictures itu. Namun, ada juga yang menyebut bahwa EEAAO layak-layak saja membawa pulang piala tersebut.


Kalau menurutku pribadi, aku ga bisa bilang layak atau ga layaknya EEAAO mendapat penghargaan Best Picture. Karena aku sendiri masih belum menonton beberapa film yang ada di nominasi Best Pictures itu sih, jadi aku pun masih belum bisa menilai mana yang menurutku layak untuk membawa penghargaan itu hehehe...

Anyway, kita lanjut fokus ngomongin film EEAAO lagi aja. EEAAO nih apa ya, menurutku filmnya sangat unik dan lucu kali. Saat aku nonton pertama kali di bioskop 22 Juli tahun lalu, aku bisa inget experience saat dan sesudah menonton itu sangat luar biasa puas.


Mengisahkan seorang keluarga imigran yang tinggal di Amerika Serikat dengan mimpi besar dari sosok Ibu bernama Evelyn yang di perankan sangat apik oleh Michelle Yoeh, Evelyn ini mempunyai suami yang memiliki sifat kekanak-kanakan dan terkadang konyol, Evelyn sendiri bahkan merasa lelah dengan sikap suaminya.


Terlebih lagi, ayah Evelyn merupakan tipe orang tua yang sangat strict kepada Evelyn. Bahkan sebelum menikah Evelyn di usir dari rumahnya karena lebih memilih bersama dengan Waymond suaminya, oleh karena itu ayah Evelyn terlihat tidak suka dengan Waymond dan selalu meremehkannya.


Evelyn merasa banyak dikecewakan pada suami dan juga ayahnya, suami yang menjanjikan kehidupan yang layak saat mereka menikah dan pindah ke Amerika, dan ayahnya yang selalu mengkritik keputusan Evelyn. Rasa kecewa itu dia lampiaskan kepada anaknya Joy, seorang anak Lesbian yang berharap ibunya bisa memberikan cukup perhatian pada dirinya dan menerima kekurangannya.

Stephanie Hsu berhasil membawa karakter Joy atau Jobu Topaki ini menjadi lebih hidup, dengan logat dan gimmick tubuhnya yang sangat Gen Z banget. Memang, banyak yang bilang kalau karakter Joy atau Jobu Topaki ini terlalu datar. Tapi menurutku perkembangan karakter nya cukup mulus kok, aku bisa mengerti alasan setiap keputusan yang di pilih Joy atau Jobu Topaki dari awal hingga akhir film.


Terutama adegan klimaksnya, aku suka ketika penggunaan konsep Multiverse ini digunakan dengan baik dan memiliki peran penting di penceritaannya. Beberapa adegan di universe berbeda saling berjalan dengan mudah untuk diikuti dan tidak terlihat berantakan.


Dan yang menjadi daya tarik utama film ini komedinya yang absurd dan lucu banget, berantem menggunakan dildo, ngelakuin hal-hal aneh untuk berpindah universe, dan adegan yang paling memorable buat ku saat Evelyn berantem dengan anak buah Jobu Topaki, mereka berebutan untuk menusukkan sebuah piagam ke lobang pantat buat mengambil kekuatan mereka di universe lain.. hahaha, bener-bener absurd.

Satu lagi, aku mau mengapresiasi visual efek dan costum & make up di film ini. Katanya pengerjaan efek visual ini dilakukan cuma dengan orang sedikit dan ga memiliki background menggarap film layar lebar, dan costum & make up nya sangat nyentrik dan hype abis. Terutama pakaian dari Jobu Topaki itu bagus-bagus banget kaya ngeliat setelan fashion show.


Lucu, Tegang, Haru, Seru, semuanya terangkum menjadi satu film yang ajaib dan unik. Mungkin kedepannya akan sulit menemukan film dengan kualitas yang sama dengan tema unik dan juga pesan yang mendalam seperti film EEAAO, setelah selesai menonton film ini tahun lalu, aku langsung yakin menambahkan film ini ke dalam list film favorit ku sepanjang masa.

17 views1 comment

1 comentário

Avaliado com 0 de 5 estrelas.
Ainda sem avaliações

Adicione uma avaliação
dimasputroyaspia
14 de jul. de 2024
Avaliado com 5 de 5 estrelas.

W

Curtir
bottom of page